Test Berpengaruh Tekan Beton
Beton merupakan material yang banyak dipakai sebagai materi utama rumah tinggal, gedung bertingkat dan lain-lain. Untuk mengetahui kualitas beton yang direncanakan maka perlu dicari berapa berpengaruh tekan betonnya. Oleh lantaran itu, kita perlu melaksanakan test berpengaruh tekan beton.
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian ini untuk memilih berpengaruh tekan (compressive strength) beton dengan benda uji berbentuk silinder yang dibentuk dan dimatangkan (curring) di laboratorium maupun di lapangan. Kuat tekan beban beton yakni besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur jikalau dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan.
Sebelum melaksanakan pengujian berpengaruh tekan beton siapkan benda uji terlebih dahulu, peralatan yang dipakai yakni sebagai berikut :
- Cetakan silinder, diameter 152 mm, tinggi 305 mm;
- Tongkat pemadat, diameter 16 mm, panjang 600 mm, dengan ujung dibulatkan, dibentuk dari baja yang higienis dan bebas karat;
- Mesin pengaduk atau kolam pengaduk beton kedap air;
- Timbangan dengan ketelitian 0,3% dari berat contoh;
- Mesin tekan, kapasitas sesuai kebutuhan;
- Satu set alat pelapis (capping);
- Peralatan pelengkap : ember, sekop, sendok, sendok perata, dan talam;
- Satu set alat pemeriksa slump;
- Satu set alat investigasi berat isi beton.
Setelah peralatan disiapkan, berikut ini yakni cara pembuatan benda uji:
- Benda uji dibentuk dari beton segar yag mewakili adonan beton;
- Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 25 kali bacokan secara merata. Pada dikala melaksanakan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadat dihentikan mengenai dasar cetakan, pada dikala pemadatan lapisan kedua serta ketiga tongkat pemadat boleh masuk kira-kira 25,4 mm kedalam lapisan dibawahnya;
- Setelah simpulan melaksanakan pemadatan, ketuklah sisi cetakan perlahan-lahan hingga rongga bekas bacokan tertutup, ratakan permukaan beton dan tutuplah segera dengan materi yang kedap air serta tahan karat, lalu biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan letakkan pada daerah yang bebas dari getaran.
- Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji, untuk perencanaan adonan beton, rendamlah benda uji dalam kolam perndam berisi air pada temperatur 25oC disebutkan untuk pematangan (curing), selama waktu yang dikehendaki, untuk pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan, pematangan (curing) diubahsuaikan dengan persyaratan.
Untuk melaksanakan pengujian berpengaruh tekan beton harus diikuti beberapa tahapan sebagai berikut:
- Ambilah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari kolam perendam, lalu bersihkan dari kotoran yang melekat dengan kain lembab;
- Tentukan berat dan ukuran benda uji;
- Lapisilah (capping) permukaan atas dan bawah benda uji dengan mortar belerang;
- Letakkan benda uji pada mesin tekan secara centris;
- Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan berkisar antara 2 hingga 4 kg/cm2 per detik;
- Lakukan pembebanan hingga uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum yang terjadi selama investigasi benda uji;
- Gambar bentuk pecah dan catatlah keadaan benda uji.
Perhitungan :
Kuat tekan beton = P/A
Keterangan :
P = beban maksimum (kg)
A = luas penampang (cm2)
Beberapa ketentuan khusus yang harus diikuti sebagai berikut:
- Untuk benda uji berbentuk kubus ukuran sisi 20 x 20 x 20 cm cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2 lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 29 kali tusukan; tongkat pemadat diameter 16 mm, panjang 600 mm;
- Untuk benda uji berbentuk kubus ukuran sisi 15 x 15 x 15 cm, cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2 lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 32 kali tusukan, tongkat pemadat diameter 10 mm, panjang 300 mm;
- Benda uji berbentuk kubus tidak perlu dilapisi;
- Bila tidak ada ketentuan lain konversi berpengaruh tekan beton dari bentuk kubus ke bentuk silinder, maka gunakan angka perbandingan berpengaruh tekan menyerupai berikut :
- Pemeriksaan kekuatan tekan beton biasanya pada umur 3 hari, 7 hari, dan 28 hari;
- Hasil investigasi diambil nilai rata-rata dari minimum 2 buah benda uji;
- Apabila pengadukan dilakukan dengan tangan (hanya untuk perencanaan adonan beton), isi kolam pengaduk maksimum 7 dm3 dan pengadukan dihentikan dilakukan untuk adonan beton slump.
Demikian artikel tentang Test Berpengaruh Tekan Beton yang dapat kami sampaikan. Untuk artikel lainnya tentang Cara Menghitung Jumlah Keramik Tangga Bentuk Lurus Pada Sebuah Rumah dapat dilihat DISINI.
Post a Comment for "Test Berpengaruh Tekan Beton"