Jenis Sistem Struktur Jembatan
Pada artikel ini kita akan mencari tahu wacana jembatan menurut sistem strukturnya. baiklah eksklusif saja saya beritahu wacana jembatan kalau ditinjau dari sistem strukturnya maka jembatan sanggup dibedakan menjadi, sebagai berikut :
1. Jembatan lengkung (arch bridge)
Gambar 1. Contoh jembatan lengkung
Pelengkung yaitu bentuk struktur non linier yang mempunyai kemampuan sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Yang membedakan bentuk pelengkung dengan bentuk – bentuk lainnya yaitu bahwa kedua perletakan ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diijinkan adanya pergerakan kearah horisontal. Bentuk Jembatan lengkung hanya bisa digunakan apabila tanah pendukung berpengaruh dan stabil. Jembatan tipe lengkung lebih efisien digunakan untuk jembatan dengan panjang bentang 100 – 300 meter.
2. Jembatan gelagar (beam bridge)
Gambar 2. Contoh jembatan gelagar
Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan memakai diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang merupakan lantai kemudian lintas. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 5 – 40 meter.
3. Jembatan Kabel (cable-stayed)
Gambar 3. Contoh jembatan cable – stayed
Jembatan cable-stayed memakai kabel sebagai elemen pemikul lantai kemudian lintas. Pada cable-stayed kabel eksklusif ditumpu oleh tower. Jembatan cable-stayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang terpasang diatas pilar – pilar jembatan ditengah bentang. Jembatan cable-stayed mempunyai titik sentra massa yang relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat baik digunakan pada tempat dengan resiko gempa dan digunakan untuk variasi panjang bentang 100 - 600 meter.
4. Jembatan gantung (suspension bridge)
Gambar 4.Contoh jembatan gantung
Sistem struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable) yang memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai kemudian lintas jembatan biasanya tidak terhubungkan eksklusif dengan pilar, alasannya prinsip pemikulan gelagar terletak pada kabel.
Apabila terjadi beban angin dengan intensitas tinggi jembatan sanggup ditutup dan arus kemudian lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi kendaraan dalam goyangan yang tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung dilaksanakan sehabis sistem kabel terpasang, dan kabel sekaligus merupakan bab dari struktur launching jembatan. Jembatan ini umumnya digunakan untuk panjang bentang hingga 1400 meter.
5. Jembatan Beton Prategang (prestressed concrete bridge)
Gambar 5. Contoh jembatan beton prategang
Jembatan beton prategang merupakan suatu perkembangan mutakhir dari materi beton. Pada Jembatan beton prategang diberikan gaya prategang awal yang dimaksudkan untuk mengimbangi tegangan yang terjadi akhir beban. Jembatan beton prategang sanggup dilaksanakan dengan dua sistem yaitu post tensioning dan pre tensioning. Pada sistem post tensioning tendon prategang ditempatkan di dalam duct sehabis beton mengeras dan transfer gaya prategang dari tendon pada beton dilakukan dengan penjangkaran di ujung gelagar. Pada pre tensioning beton dituang mengelilingi tendon prategang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya prategang terealisasi alasannya adanya ikatan antara beton dengan tendon. Jembatan beton prategang sangat efisien alasannya analisa penampang menurut penampang utuh. Jembatan jenis ini digunakan untuk variasi bentang jembatan 20 - 40 meter.
6. Jembatan rangka (truss bridge)
Gambar 6. Contoh jembatan rangka (truss bridge)
Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap batang hanya mendapatkan gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan rangka merupakan salah satu jembatan tertua dan sanggup dibentuk dalam bermacam-macam variasi bentuk, sebagai gelagar sederhana, lengkung atau kantilever. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 50 – 100 meter.
7. Jembatan box girder
Gambar 7. Contoh jembatan box girder
Jembatan box girder umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional maupun prategang. box girder terutama digunakan sebagai gelagar jembatan, dan sanggup dikombinasikan dengan sistem jembatan gantung, cable-stayed maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder yaitu momen inersia yang tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan alasannya adanya rongga ditengah penampang. box girder sanggup diproduksi dalam banyak sekali bentuk, tetapi bentuk trapesium yaitu yang paling banyak digunakan. Rongga di tengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang diluar penampang beton. Jenis gelagar ini biasanya digunakan sebagai bab dari gelagar segmental, yang kemudian disatukan dengan sistem prategang post tensioning. Analisa full prestressing suatu desain dimana pada penampang tidak diperkenankan adanya gaya tarik, menjamin kontinuitas dari gelagar pada pertemuan segmen. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 20 – 40 meter.
Post a Comment for "Jenis Sistem Struktur Jembatan"