Metode Pelaksanaan Pondasi Bore Pile
Setiap pekerjaan mempunyai metode pelaksanaan yang berbeda - beda, contohnya saja pekerjaan pondasi bore pile dan pondasi tiang pancang. Walaupun sama - sama jenis pondasi dalam dan sanggup dibilang mempunyai fungsi yang sama namun metode pelaksanaannya tentu berbeda. Pada artikel kali ini, kita mau melihat bagaimana metode pelaksanaan pondasi bore pile dilapangan.
Sumber : Google.com |
Pondasi Bore Pile ialah jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung dan fungsinya sama menyerupai fondasi pada umumnya yaitu meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari permukaan tanah hingga lapisan tanah keras di bawahnya. Pondasi bore pile mempunyai fungsi yang sama dengan pondasi tiang pancang atau pondasi dalam lainya. Perbedaan di antara keduanya ialah pada cara pelaksanaan pengerjaanya. Pelaksanaan pondasi bore pile diawali dari pembuatan lubang di tanah dengan cara tanah di bor terlebih dahulu kemudian penginstalan besi tulangan ke dalam lubang yang dilanjutkan dengan pengecoran bor pile dengan tremi.
A. PROSES PENGEBORAN
Sistem pengeboran pada pekerjaan bore pile sanggup dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1). sistem bor kering dan; 2). sistem bor basah.
Sumber : Google.com |
1. Pengeboran dengan sistem bor kering (dry drilling).
Tanah di bor dengan memakai mata bor spiral (auger) dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5 meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga kedalaman yang ditentukan.
2. Pengeboran dengan sistem bor berair (wash borring).
Tanah di bor dengan memakai mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang mempunyai kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan gampang runtuh sanggup diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban pengutamaan dilarang dan air sirkulasi tetap mengalir terus hingga sisa tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pencucian ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di akrab lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang pengecoran akan mendapat hasil yang terbaik.
B. PEMBERSIHAN LUBANG BOR
Lubang bekas bor kemudian di bersihkan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter lubang yang di bor. Pembersihan lubang bor ini dilakukan untuk membersihkan lumpur dan tanah bekas galian yang masih tersisa didalam lubang.
Sumber : Google.com |
C. PEMASANGAN BESI BETON DAN PIPA TREMI
Tahap berikutnya ialah pemasangan besi beton dan pipa tremi untuk pengecoran. Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan pertolongan diesel dan power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati semoga tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan bagian tulangan melintang lubang bor. Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter sanggup dilakukan penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-60cm atau sesuai pada gambar yang di sediakan.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor, maka diharapkan pencucian ulang dengan memasang head kombinasi diameter 6" ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi, maka reruntuhan dan tanah yang melekat pada besi tulangan sanggup dibersihkan kembali.
D. PENGECORAN BORE PILE
Sumber : Google.com |
Tahap terakhir ialah pekerjaan pengecoran pondasi bore pile. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengeboran di awal pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bab dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18 cm (+-2 cm) ditampung di dalam corong tremi dan ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton sesudah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk menghindari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang.
Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremi tertanam beton sehingga beton tidak sanggup mengalir alasannya ialah ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus semoga corong tidak kosong.
Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam beton. Pengecoran dilarang sesudah adukan beton yang naik ke permukaan telah higienis dari lumpur. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk digunakan pada titik bor selanjutnya.
Post a Comment for "Metode Pelaksanaan Pondasi Bore Pile"