Perbedaan Baja Konvensional Dan Baja Ringan
Oke di artikel ini, kita mau bahas ihwal apa sih bedanya Baja Konvensional dan Baja Ringan ? bekerjsama kalau dari namanya aja niscaya kita sudah tau bedanya. Umumnya kalau baja biasanya kita tau ukurannya niscaya besar, mempunyai beban berat, dan biasa di gunakan untuk konstruksi - konstruksi besar ibarat Menara Pemancar, Jembatan, Gudang - gudang besar, dan masih banyak lagi. Nah kalau baja ringan, niscaya eksklusif yang tersirat dipikiran kita alasannya ada kata 'ringan' niscaya ialah baja tapi mempunyai beban yang ringan.
Yups, bekerjsama secara sederhana apa yang kita simpulkan sudah benar, tapi disini kita mau lihat segi teknis yang lebih mendalam lagi ihwal perbedaan dari BAJA DAN BAJA RINGAN.
BAJA KONVENSIONAL
SUMBER : GOOGLE.COM |
Definisi Baja ialah logam paduan, dimana logam besi (Fe) yang berfungsi sebagai unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon (C). Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% - 2.1% dari berat total baja tersebut sesuai grade-nya. Walaupun unsur utama pembentuk baja ialah besi (Fe) dan Karbon (C) tetapi ada unsur kimia lain lagi yang terlibat dalam pembentukan baja ini, diantarannya yaitu mangan, fosfor, sulfur, silikon, oksigen, nitrogen dan alumunium.
BAJA RINGAN
SUMBER : GOOGLE.COM |
Definisi dari Baja Ringan ialah Baja berkualitas tinggi dimana baja ringan ini mempunyai kekuatan yang tidak kalah dengan baja konvensional tetapi mempunyai tampilan fisik yang unik yaitu lebih tipis dan mempunyai beban yang ringan. Baja ringan mempunyai tegangan tarik tinggi yaitu (G550) maksudnya berpengaruh tariknya bisa mencapai 550 MPa. selain itu, baja ringan ini mempunyai modulus geser 80.000 MPa dan Modulus Elastisitasnya 200.000 MPa, sama kayak baja konvensional kan ??
Dalam pemilihan baja ringan pun tidak sembarangan, contohnya kita akan menentukan baja ringan untuk di gunakan pada struktur bangunan contohnya atap maka kita akan gunakan baja ringan dengan berpengaruh tarik 550 MPa sedangkan jikalau akan dipakai pada belahan non struktur maka cukup dengan memakai baja ringan dengan tegangan tarik yang lebih rendah contohnya kualitas G300 atau G250, yang niscaya harganya pun berbeda.
Nah kini kita mau lihat perbedaan yang signifikan dari baja konvensional dan baja ringan ini. yang pertama ialah :
1. Proses Pembentukan
Dari segi proses pembentukannya, baja konvensional dibuat dikala masih berwujud liquid atau cairan dengan suhu yang sangat panas. Cairan baja tersebut akan dituang ke cetakan dengan teknik khusus yang tidak sembarang orang bisa melakukannya.
Beda halnya dengan baja ringan yang dibuat dikala suhu cairan baja mulai agak dingin. Perbedaan suhu tersebut menjadi faktor penyebab berat dan tidaknya massa besi baja itu.
2. Berat
Seperti yang singgung di awal artikel, yang niscaya perbandingan berat dari baja ringan dan baja konvensional menjadi sangat signifikan. Baja Konvensional dengan bentuk dan ukurannya yang besar lebih baik jikalau di gunakan menjadi struktur utama ibarat tiang kolom atau pilar alasannya akan lebih efektif dalam penyaluran beban sedangkan baja ringan akan lebih efisien jikalau dipakai pada struktur yang lebih membutuhkan berpengaruh tarik tinggi tapi materialnya tetap ringan ibarat pembuatan atap alasannya akan menggurangi beban yang harus di terima gedung/konstruksi tersebut.
3. Komposisi Karbon.
Kadar kandungan karbon dalam baja ringan sekitar 0.16% - 0.29% dari total berat sedangkan kadar karbon dalam baja konvensional mencapai 0.3% - 1.7 % dari berat total. Perbedaan komposisi kandungan karbon ini sangat mempengaruhi kekuatan dan daktalitas baja. Semakin banyak kandungan karbon, maka tingkat kekerasan dan kekuatan tarik akan tinggi tapi hal ini akan membuatnya menjadi getas dan pastinya tidak ulet.
4. Kekuatan
Dari segi kekuatan, baja konvensional masih lebih unggul di bandingkan baja ringan alasannya baja konvensional banyak mengandung karbon sehingga menyebabkan baja konvensional lebih kaku dan berpengaruh dalam mendapatkan beban tapi tentunya tidak giat ya !!.
5. Daktalitas
Nah kalau soal daktalitas niscaya baja ringanlah pemenangnya, alasannya lebih daktail atau elastis di bandingkan dengan baja konvensional.
Oke, sampailah kita pada kesimpulan bahwa BAJA RINGAN dan BAJA KONVENSIONAL mempunyai kelebihan dan kekurangan masing - masing, Soo... pilihlah material mana yang akan kalian gunakan dengan tentunya menyesuaikan kondisi lapangan dan proyek yang akan di kerjakan. berikut ialah pola proyek yang saya kerjakan, dengan memakai kombinasi antara pipa Galvanis sebagai tiang, beton sebagai kolom, dan konstruksi atap dengan Baja Ringan.
TERIMAKASIH |
Post a Comment for "Perbedaan Baja Konvensional Dan Baja Ringan"