3 Jenis Pondasi Dalam Pada Konstruksi Bangunan
Apa sajakah jenis pondasi dalam pada bangunan? Pengertian pondasi dalam ialah pondasi yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 meter. Pondasi ini umumnya dibangun untuk menopang beban bangunan yang sangat besar, kondisi tanah yang jelek di kedalaman dangkal, dan adanya kendala-kendala tertentu ibarat garis properti. Kebanyakan pondasi dalam dibentuk dengan metode tumpukan, kotak, tiang jembatan, atau poros dibor.
Pondasi dalam diklaim mempunyai kemampuan mengalirkan beban yang lebih baik ke dalam tanah. Hal ini tidak lain disebabkan pula oleh proses pembuatan awal, di mana pondasi dalam dibangun hingga pada kedalaman yang mengandung tanah berstruktur paling kokoh. Dengan kata lain, tanah yang kondisinya labil dan kualitasnya kurang elok sanggup dihindari.
Berdasarkan teknik pembuatannya, pondasi dalam bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Di antaranya ialah pondasi tiang pancang, pondasi sumuran, dan pondasi bored pile. Berikut ini klarifikasi dari jenis-jenis pondasi dalam tersebut :
Pondasi tiang pancang ialah pondasi yang dibentuk dengan memancangkan/menancapkan tiang secara tegak lurus ke dalam tanah. Pada kasus tertentu, tiang sanggup juga ditanamkan secara serong untuk menahan gaya horisontal ibarat di dermaga. Pondasi ini biasanya dibentuk di tempat-tempat dengan kondisi tanah yang mempunyai daya dukung rendah pada permukaanya, tetapi tanah di kedalaman tertentu cukup berpengaruh menahan beban di atas. Prinsip kerja pondasi tiang panjang yakni mengalirkan beban dari atas melalui tiang-tiang ke bawah hingga lapisan dalam yang mengandung tanah keras.
Pondasi tiang pancang sanggup diterapkan untuk mengangkat beban konstruksi melalui lapisan tanah sehingga beban diteruskan dengan baik. Pondasi ini juga bisa meningkatkan derajat kekerasan tanah sehingga sanggup mengontrol amplitudo getaran dan frekuensi alam. Kegunaan lain dari pondasi tiang pancang antara lain menjaga penurunan tanah, memadatkan endapan tak berkohesi, dan mendukung keamanan bangunan. Di samping itu, pondasi ini juga bermanfaat sebagai penahan gaya desakan ke atas dan gaya guling, serta menahan kaki menara terhadap pergulingan tanah.
Pondasi sumuran ialah pondasi yang dibentuk dengan menggabungkan prinsip pembuatan antara pondasi dangkal dengan pondasi tiang pancang. Dinamakan sumuran lantaran pembangunan pondasi ini dilakukan dengan menciptakan beberapa sumur yang kemudian diisi tiang beton. Pondasi sumuran paling baik pada tempat-tempat yang mengandung tanah dengan lapisan keras berada di kedalaman lebih dari 3 meter.
Untuk menciptakan pondasi sumuran, galilah beberapa sumur yang mempunyai diameter 0,8-1 m dengan kedalaman yang tidak ditentukan. Maksudnya, penggalian tanah dilakukan hingga menjumpai lapisan tanah yang keras dan stabil. Lalu penggalan dasar dari sumur-sumur ini dicor beton berketebalan 0,4-1 m. Lalu isilah sumuran ini menggunakan kerikil kali hingga menyisakan ruang kosong sedalam 1 meter dari permukaan tanah. Akhirnya, di ruang kosong tersebut dicor kembali untuk selanjutnya dibangun pondasi pelat setempat.
Pondasi tiang bor (bored pile) ialah pondasi yang dibentuk dengan memasukkan casting dari tiang besi ke dalam lubang bor. Prinsip kerjanya yaitu beban bangunan diteruskan ke dalam tanah yang paling kokoh melalui casting besi. Proses pengecekan tingkat kekerasan tanah disebut sondir. Kelebihan dari pondasi bored pole yakni bisa meredam getaran yang terjadi di dalam tanah sehingga cocok diaplikasikan pada bangunan yang terletak di lingkungan padat.
Cara menciptakan pondasi berjenis tiang bor diawali dengan menggali lubang pada tanah menggunakan mesin bor khusus. Setelah lapisan tanah yang keras ditemukan, sekarang saatnya memasang casting dari material besi yang telah dirakit sebelumnya. Proses dilanjutkan dengan mengisi lubang-lubang tadi menggunakan cor beton hingga terisi penuh. Terakhir, casting besi dikeluarkan kembali sehabis proses pengecoran selesai dikerjakan.
Post a Comment for "3 Jenis Pondasi Dalam Pada Konstruksi Bangunan"