Metode Pelaksanaan Konstruksi [2]
Metode Konstruksi
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya aspek teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Penggunaan metode yang tepat, mudah dan kondusif sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi sehingga sasaran waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan sanggup tercapai.
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi selain terkait dekat sekali dengan kondisi lapangan, juga tergantung jenis pekerjaan.
Didalam memutuskan sesuatu metode pelaksanaan konstruksi terlebih dulu perlu dikuasai pengetahuan ihwal Metode-Metode Dasar bagi pelaksanaan suatu konstruksi.
Dengan mempergunakan dasar-dasar teknik dan analisa didalam kegiatan-kegiatan konstruksi akan didapat suatu metode pelaksanaan yang sempurna dengan sasaran peningkatan kualitas dan biaya yang rendah.
PERKEMBANGAN METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Sejalan dengan perkembangan akan teknologi dan ilmu pengetahuan di negara berkembang, semakin dirasakan bahwa teknik-teknik konstruksi semakin kompleks serta kesulitan dalam me-menage jenis-jenis pekerjaan yang semakin kompleks untuk memenuhi tuntutan-tuntutan struktural maupun teknis pelaksanaannya.
Dengan perkembangan pada ketika ini, dimana kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi terpecah (terbagi-bagi) dalam banyak sekali spesialisasi dan fungsi keteknikan termasuk didalamnya antara lain dalam aspek : STRUKTUR, ARSITEKTUR, MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN INTERIOR yang pembangunannya diikut sertakan KONTRAKTOR KHUSUS /SUB-KONTRAKTOR, KONTRAKTOR UTAMA BERGERAK SEBAGAI KOORDINATOR / SUPERVISI seluruh kegiatan.
Perkembangan metode pelaksanaan konstruksi yang ada di Barat tidak begitu saja sanggup diterapkan di Indonesia, hal ini disebabkan lantaran kondisi di Indonesia mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu.
Maka untuk menentukan suatu sistim yang paling tepat, masih diharapkan studi yang lebih mendalam disertai dengan perbandingan dalam banyak hal diadaptasi kondisi di Indonesia.
Seorang Pelaksana Fisik (Kontraktor) yang tidak mempunyai informasi-informasi dan pengetahuan terbaru perihal teknologi konstruksi dan metode-metode terbaru akan mengalami bahwa competitor-competitornya sanggup underbidding terhadap-terhadapnya.
Merupakan tantangan bagi para teknisi di Indonesia untuk mengikuti kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dinegara-negara yang telah lebih dulu berkembang.
Dari hal tersebut diatas telah membuktikan bahwa intinya perkembangan-perkembangan metode gres pada cukup umur ini sanggup diterima dengan baik, bahkan makin terasa kebutuhan sejalan dengan perencanaan proyek-proyek besar.
GAMBARAN UMUM PROSES KONSTRUKSI
LINGKUP KEGIATAN PROSES KONSTRUKSI
Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam proses konstruksi (pembangunan) yang lebih terkenal diistilahkan dalam Manajemen Proyek dengan sebutan:
“ S I D C O M “ yang terdiri dari:
SI = SURVEY AND INVESTIGATION
Yang merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan berupa kegiatan :
- SURVEY
- OBSERVASI
- INVESTIGASI
- PENGUKURAN
- DAN LAIN-LAIN
D = DESIGN
Yang merupakan kegiatan kegiatan Perencanaan Teknik dokumen proyek yang berupa ibarat :
- GAMBAR RENCANA DENGAN DETAIL
(Detail Engineering Design)
- RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(Bestek / Spesification)
- DAFTAR KUANTITAS/VOLUME PEKERJAAN
(Bill of Quantity)
- RENCANA ANGGARAN BIAYA
(Cost Estimate/Engineering Estimate)
O = OPERATION
Yang merupakan kegiatan-kegiatan Paska Konstruksi dalam penggunaan /pemanfaatan bangunan sesuai fungsinya.
M = MAINTENANCE
Yang merupakan kegiatan-kegiatan Pemeliharaan Fisik untuk menjaga bangunan supaya sanggup berfungsi dengan baik (operasional) sesuai umur kegunaannya
LANGKAH-LANGKAH DASAR :
Langkah-langkah dasar sanggup diambil dalam mencapai dasar perencanaan pesiapan pelaksanaan konstruksi.
AZAS PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PLANNING (MERENCANAKAN)
Adalah suatu proses pemilihan dan penetapan suatu metode dan teknik pelaksanaan konstruksi tertentu beserta tata kerja pelaksanaan untuk suatu proyek dari beberapa cara yang mungkin dilakukan untuk melakukan pekerjaan itu, lengkap dengan perumusan dan semua kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengerjakan dan menuntaskan pekerjaan yang dimaksud
SCHEDULING (PENJADWALAN)
Adalah penentuan waktu yang diharapkan untuk menuntaskan masing-masing kegiatan pelaksanaan (operasi dan proses) dimana kumpulan dari waktu-waktu pelaksanaan itu merupakan jumlah waktu yang diharapkan untuk menuntaskan pekerjaan yang dimaksud.
KEGIATAN-KEGIATAN PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI:
Kegiatan perencanaan persiapan pelaksanaan dimulai dengan pembuatan apresiasi, yaitu merumuskan situasi dan kondisi, dengan berfikir secara logika, serta sedikit demi sedikit secara spesifik dan urutan yang teratur :
TAHAP I : Terdiri dari merumuskan maksud-maksud yang mendasar kemudian diadakan inventarisasi dari semua faktor yang mungkin timbul didalam melakukan pekerjaan itu.
“ S I D C O M “ yang terdiri dari:
SI = SURVEY AND INVESTIGATION
Yang merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan berupa kegiatan :
- SURVEY
- OBSERVASI
- INVESTIGASI
- PENGUKURAN
- DAN LAIN-LAIN
D = DESIGN
Yang merupakan kegiatan kegiatan Perencanaan Teknik dokumen proyek yang berupa ibarat :
- GAMBAR RENCANA DENGAN DETAIL
(Detail Engineering Design)
- RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(Bestek / Spesification)
- DAFTAR KUANTITAS/VOLUME PEKERJAAN
(Bill of Quantity)
- RENCANA ANGGARAN BIAYA
(Cost Estimate/Engineering Estimate)
O = OPERATION
Yang merupakan kegiatan-kegiatan Paska Konstruksi dalam penggunaan /pemanfaatan bangunan sesuai fungsinya.
M = MAINTENANCE
Yang merupakan kegiatan-kegiatan Pemeliharaan Fisik untuk menjaga bangunan supaya sanggup berfungsi dengan baik (operasional) sesuai umur kegunaannya
PENERAPAN METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Seperti telah diuraikan diatas didalam pelaksanaan pekerjaan sesuatu bangunan apapun juga selalu terlebih dulu harus dibentuk suatu perencanaan metode dan teknik pelaksanaan pekerjaannya. Dimana pada umumnya setiap pelaksanaan proyek gres ialah tidak sama dengan proyek kemudian dan lazimnya produk yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi bersifat complicated yang umumnya berlainan dengan aspek desainLANGKAH-LANGKAH DASAR :
Langkah-langkah dasar sanggup diambil dalam mencapai dasar perencanaan pesiapan pelaksanaan konstruksi.
- PEMILIHAN KOMBINASI TERTENTU ANTARA KETIGA FAKTOR/SUMBER DAYA UTAMA (TENAGA KERJA, ALAT DAN BAHAN).
- PERHATIAN TERHADAP PERKEMBANGAN DIDALAM TEKNIK DAN TEKNOLOGI\
- BERFIKIR SECARA RASIONAL.
- PERBANDINGAN KUANTITATIF ALAT-ALAT BESAR DENGAN PADAT KARYA.
- PERHATIAN TERHADAP KUANTITAS, KUALITAS BAHAN DAN PEKERJAAN.
- PERLU KERJASAMA DAN HUBUNGAN YANG BAIK ANTARA PEMILIK, PERENCANAAN DAN PELAKSANA FISIK.
AZAS PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PLANNING (MERENCANAKAN)
Adalah suatu proses pemilihan dan penetapan suatu metode dan teknik pelaksanaan konstruksi tertentu beserta tata kerja pelaksanaan untuk suatu proyek dari beberapa cara yang mungkin dilakukan untuk melakukan pekerjaan itu, lengkap dengan perumusan dan semua kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengerjakan dan menuntaskan pekerjaan yang dimaksud
SCHEDULING (PENJADWALAN)
Adalah penentuan waktu yang diharapkan untuk menuntaskan masing-masing kegiatan pelaksanaan (operasi dan proses) dimana kumpulan dari waktu-waktu pelaksanaan itu merupakan jumlah waktu yang diharapkan untuk menuntaskan pekerjaan yang dimaksud.
KEGIATAN-KEGIATAN PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI:
Kegiatan perencanaan persiapan pelaksanaan dimulai dengan pembuatan apresiasi, yaitu merumuskan situasi dan kondisi, dengan berfikir secara logika, serta sedikit demi sedikit secara spesifik dan urutan yang teratur :
TAHAP I : Terdiri dari merumuskan maksud-maksud yang mendasar kemudian diadakan inventarisasi dari semua faktor yang mungkin timbul didalam melakukan pekerjaan itu.
TAHAP II : Selanjutnya menurut faktor-faktor itu ditentukan cara-cara yang mungkin sanggup dipergunakan untuk melakukan maksud-maksud tersebut.
TAHAP III : Setelah itu diadakan pengujian terhadap setiap cara yang feasibel didalam segi untung-ruginya dan gampang sukarnya masing-masing cara dengan memperhitungkan semua faktor-faktor yang berlaku.
TAHAP III : Setelah itu diadakan pengujian terhadap setiap cara yang feasibel didalam segi untung-ruginya dan gampang sukarnya masing-masing cara dengan memperhitungkan semua faktor-faktor yang berlaku.
TAHAP IV : Kemudian sehabis selesainya pengujian-pengujian tersebut diatas, diambil cara yang terbaik dan itulah yang menjadi Rencana Pelaksanaan Konstruksi
Perencanaan konstruksi ini akan sangat banyak menghipnotis jalannya pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi, lantaran hal ini merupakan suatu cara untuk memecahkan/mengatasi dilema pokok yang akan terjadi pada ketika pelaksanaan semua kegiatan proyek, sumber-sumber serta waktu untuk proyek tersebut.
Untuk memperoleh perencanaan untuk pelaksanaan konstruksi yang sempurna guna dan kalkulasi biaya yang cukup teliti, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan dibawah ini :
FAKTOR PRODUKTIVITAS
Faktor produktivitas memegang peranan penting, dimana menghipnotis biaya bahan, biaya peralatan dan biaya tenaga kerja. Produktivitas dihitung dengan jalan menghitung karya satu siklus kerja ( “Works Cycle”) dari peralatan kerja dengan perkiraan pelaksanaan yang ideal, yaitu tidak ada waktu kerja yang tidak dipergunakan untuk produksi. Sedangkan untuk produktivitas tenaga kerja (buruh), dilakukan bertitik tolak pada suatu pelaksanaan pekerjaan yang ideal selama jam kerja, yang diambil dari catatan pengalaman-pengalaman yang kemudian dikurangi dengan faktor kondisi lapangan yang perlu dilakukan supaya terjadi penyesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya.
Dengan demikian sasaran dari perencanaan Metode Pelaksanaan Konstruksi ini ialah :
PENINGKATAN KUALITAS PEKERJAAN.
PENURUNAN BIAYA.
PENYELESAIAN PEKERJAAN TEPAT WAKTUNYA.
Untuk memperoleh perencanaan untuk pelaksanaan konstruksi yang sempurna guna dan kalkulasi biaya yang cukup teliti, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan dibawah ini :
- mempelajari secara mendalam semua gambar-gambar dan RKS-nya serta kondisi-kondisi yang tertera didalam kontrak. Agar dengan demikian dikuasai dengan betul-betul sifat dan persyaratan serta detail-detail dari pekerjaan yang akan dikerjakan tersebut.
- Mempelajari Bill of Quantities terhadap gambar-gambar yang bersangkutan.
- Setelah tercapainya langkah yang kesatu dan kedua tersebut diatas ini, kini telah menjadi familiar dengan proyek. Maka kini sanggup dibentuk appresiasi secara tertulis dan kemungkinan-kemungkinan metode dan teknik pelaksanaan beserta prosedurnya dengan semua alternatifnya.
- Kunjungan ke lapangan/lokasi pekerjaan, sehabis adanya pra perencanaan dan aktivitas pelaksanaan sementara beserta lay-out pekerjaan dengan syarat-syaratnya sehabis mengetahui semua dilema dari proyek, kunjungan ke lapangan akan menjadi bermanfaat dimana di lapangan dilakukan studi ihwal :
- TOPOGRAFI.
- GEOLOGI.
- IKLIM.
- FAKTOT-FAKTOR LAIN
- .Akhirnya, di lapangan harus diadakan keputusan ihwal alternatif-alternatif metode dan teknik pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan sementara.
- Sekembalinya dari kunjungan ke lapangan, appresiasi tertulis tersebut dalam kegiatan terdahulu dipelajari kembali dan bilamana perlu diadakan revisi untuk diadaptasi dengan hasil-hasil dari peninjauan ke lapangan. Kemudian perumusan-perumusan penyempurnaan untuk sutu perencanaan pelaksanaan pekerjaan yang akan diterapkan. Akhirnya dibuat :
- RENCANA PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAN SCHEDULE.
- METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI.
- PERHITUNGAN BIAYA.
FAKTOR PRODUKTIVITAS
Faktor produktivitas memegang peranan penting, dimana menghipnotis biaya bahan, biaya peralatan dan biaya tenaga kerja. Produktivitas dihitung dengan jalan menghitung karya satu siklus kerja ( “Works Cycle”) dari peralatan kerja dengan perkiraan pelaksanaan yang ideal, yaitu tidak ada waktu kerja yang tidak dipergunakan untuk produksi. Sedangkan untuk produktivitas tenaga kerja (buruh), dilakukan bertitik tolak pada suatu pelaksanaan pekerjaan yang ideal selama jam kerja, yang diambil dari catatan pengalaman-pengalaman yang kemudian dikurangi dengan faktor kondisi lapangan yang perlu dilakukan supaya terjadi penyesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya.
Dengan demikian sasaran dari perencanaan Metode Pelaksanaan Konstruksi ini ialah :
PENINGKATAN KUALITAS PEKERJAAN.
PENURUNAN BIAYA.
PENYELESAIAN PEKERJAAN TEPAT WAKTUNYA.
Post a Comment for "Metode Pelaksanaan Konstruksi [2]"