Pondasi Tiang Kayu
Pondasi Tiang Kayu
Jenis pondasi tiang yang paling kuno / primitive adalah tiang kayu. Pondasi pancang jenis ini sangat mudah didapat pada daerah-daerah tertentu, dapat dipotong sesuai dengan panjang yang diperlukan, dan pada kondisi lingkungan tertentu dapat bertahan lama. Kelemahan pondasi tiang pancang yang terbuat dari kayu adalah mempunyai umur yang relative kecil akibat serangga, jamur, zat-zat kimia lainnya, terutama pada daerah yang muka air tanahnya sering naik dan turun sehingga kadangkala membutuhkan perlakuan khusus. Namun kayu yang dipakai sebagai tiang pancang juga ada merupakan kayu yang keras dan tahan terhadap pelapukan. Daya tahan dari kayu tidak boleh dianggap remeh karena biasanya memiliki ketahanan terhadap cuaca dan perubahan struktur dalam waktu yang sangat lama. Pancang kayu memiliki keuntungan dan kekurangannya masing-masing.
Pondasi bangunan yang memanfaatkan tiang pancang kayu banyak digunakan di rumah adat berbentuk panggung yang berada di kawasan Sumatera, Kalimantan, serta rumah-rumah yang berada di tepi pantai atau kawasan rawa.
Adapun, tiang pancang kayu memiliki sejumlah kelebihan, yakni bobotnya yang ringan untuk memudahkan proses pengangkutan, memiliki kekuatan daya tarik besar sehingga membantu pemancangan, dapat dipotong dengan mudah jika tak dapat masuk ke dalam tanah, serta cocok untuk friction pile karena tekanannya yang lebih kecil.
Tiang pancang kayu yang menggunakan kayu lunak memerlukan pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 - 86 dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, maka dilakukan pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
Kepala Tiang Pancang
Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih efektif.
Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan air tanah yang terendah yang diperkirakan.
Bilamana digunakan pur (pile cap) dari beton, kepala tiang pancang harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal beton di sekeliling tiang pancang paling sedikit 15 cm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan.
Sepatu Tiang Pancang
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan.
Pemancangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya.
Penyambungan
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadapa panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
Post a Comment for "Pondasi Tiang Kayu"