Pekerjaan timbunan dilaksanakan layer per layer dan dipadatkan. Ketebalan tiap layer maksimal adalah 0.20 m. Alat pemadat yang dipergunakan adalah hand stamper. Hand stamper dipergunakan pada bagian perbatasan antara bidang timbunan dan bidang struktur.
Pekerjaan timbunan tanah random juga dilakukan layer per layer dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknis. Semua material timbunan, baik dari hasil galian atau dari stock pile ataupun dari borrow area harus memenuhi syarat kualitas dan bebas dari bahan-bahan organik seperti tonggak-tonggak kayu, semak belukar, rerumputan, akar-akaran dan sejenisnya, disamping itu juga harus bebas dari bongkahan batu cadas dengan diameter lebih dari 15 cm atau bahan-bahan lain yang oleh direksi dianggap akan membahayakan konstruksi. Material untuk timbunan yang diijinkan adalah material yang mempunyai sifat dan gradasi baik.
Bila kadar air material ditempat pengambilan lebih rendah dari kadar air optimum, maka harus dilakukan pembasahan material timbunan dilokasi pengambilan atau tempat dimana material timbunan dihampar sebelum dipadatkan. Pemadatan harus menggunakan hand stamping atau peralatan lain yang disetujui Direksi sehingga menghasilkan kepadatan 90 % . Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk urugan diatas tanah asli harus rapat air,dan tidak boleh ada rembesan sesudah diisi dengan debit maksimum.
Apabila pekerjaan pemadatan timbunan sudah selesai maka harus diikuti dengan pembentukan dan perapihan timbunan sesuai garis rencana atau sesuai dengan perintah Direksi.
Share :
Post a Comment
for "Metode Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan"
Post a Comment for "Metode Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan"